SUARAPOST.ID – Sedimentasi yang menumpuk di saluran drainase membuat Desa Palopo, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, dilanda banjir pada Senin (6/10/2025).
Kepala Desa Palopo, Agus Hulubangga, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa penumpukan material tersebut sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu. “Sebenarnya sekitar satu bulan lalu kami sudah lakukan pembersihan drainase menggunakan alat berat. Tapi sekarang kelihatannya sudah penuh lagi oleh sedimentasi,” ungkapnya.
Menurut Agus, pembersihan saluran air telah dilakukan dua kali dalam tiga bulan terakhir. Namun, sedimentasi yang diduga berasal dari aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Teratai dan Bulangita kembali menumpuk. “Akibatnya air tidak bisa mengalir dengan baik dan meluap ke permukiman warga. Yang paling parah terdampak adalah Desa Palopo,” jelasnya.
Terkait jumlah warga terdampak, pihak pemerintah desa masih menunggu laporan resmi dari kepala dusun dan aparat setempat. “Sementara ini diperkirakan sekitar 25 hingga 30 kepala keluarga,” kata Agus.
Ia menambahkan, langkah sementara yang dilakukan pemerintah desa adalah membersihkan kembali saluran drainase agar aliran air bisa normal. “Sedimentasi sudah hampir rata dengan permukaan drainase, jadi air tidak mengalir dan malah masuk ke rumah warga,” ujarnya.
Meski demikian, Agus menegaskan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pohuwato untuk melakukan normalisasi menyeluruh. “Kami sudah tidak punya dana cadangan lagi di desa karena sudah digunakan pada penanganan banjir sebelumnya. Jadi kami sangat berharap bantuan dari dinas terkait,” tandasnya.