SUARAPOST.ID – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pohuwato menyoroti kinerja Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pohuwato, Teti Alamri, yang dinilai tidak optimal dalam mengelola keuangan daerah. Kritik ini muncul setelah sejumlah tagihan yang telah dianggarkan mengalami keterlambatan pencairan.
Ketua IMM Pohuwato, Yulan G. Bula, menilai jabatan Kepala BPKAD sangat strategis dan membutuhkan sosok yang kompeten serta responsif terhadap kebutuhan keuangan pemerintah daerah.
“Bupati harus menempatkan orang yang benar-benar paham dan mampu mengelola keuangan daerah. Ini posisi krusial karena berkaitan langsung dengan perputaran ekonomi daerah,” ujar Yulan, Jumat (10/10/2025).
Yulan juga mempertanyakan adanya laporan surplus atau kelebihan dana dalam pertanggungjawaban keuangan tahun 2024, sementara pada saat yang sama, pencairan sejumlah tagihan justru tersendat.
“Agak rancu ketika dalam laporan keuangan disebut ada anggaran lebih, tetapi realitanya pembayaran tagihan yang sudah dianggarkan, baik di APBD induk maupun perubahan, justru sulit dicairkan,” tegasnya.
Menurut Yulan, momentum rolling jabatan eselon II yang direncanakan Pemerintah Kabupaten Pohuwato seharusnya menjadi kesempatan bagi Bupati Saipul Mbuinga untuk menempatkan pejabat yang lebih kompeten di posisi strategis tersebut.
“Perombakan pejabat nanti harus dimanfaatkan untuk mencari figur yang tepat. Buat apa dipertahankan kalau tidak memberikan dampak positif bagi keberlangsungan pemerintahan SIAP,” ujarnya.
Ia menambahkan, masih banyak pejabat di lingkup Pemda Pohuwato yang memiliki pengalaman dan kemampuan dalam mengelola keuangan daerah.
“Sekarang ini justru muncul kesan seolah-olah hanya Bu Teti yang bisa mengurus keuangan daerah, padahal masih banyak yang lebih mampu,” tutup Yulan.