banner 728x250

Suara Protes Menggema di Bupati Cup 2025, Buntulia Pertanyakan Transparansi Panitia

banner 120x600
banner 468x60

SUARAPOST.ID – Puluhan masyarakat pecinta sepak bola asal Kecamatan Buntulia bersama sejumlah official PS Buntulia menggelar aksi unjuk rasa di pelataran Stadion 25 Februari, Marisa, Kabupaten Pohuwato. Aksi tersebut dipicu kekecewaan terhadap keputusan panitia Bupati Cup 2025 yang menolak gugatan protes PS Buntulia terkait dugaan pelanggaran akumulasi kartu salah seorang pemain Presma Marisa.

Dalam orasinya, Firman Tantu menegaskan masyarakat Buntulia menilai panitia tidak transparan dalam menyikapi protes mereka.

Kami datang dengan nilai kebenaran, harga diri kami pertaruhkan. Kami yakin benar. Masyarakat Kecamatan Duhiadaa semua bisa bersaksi bahwa salah satu pemain mendapat akumulasi kartu. Namun panitia tidak pernah mengundang kami untuk musyawarah atau klarifikasi, tiba-tiba keluar surat gugatan kami ditolak. Ini terburu-buru dan tidak rasional,” tegas Firman, Minggu [7/8/2025].

Menurutnya, panitia seharusnya memberikan kesempatan kepada tim PS Buntulia untuk menghadirkan saksi dan bukti, bukan langsung mengeluarkan keputusan tanpa komunikasi.

Menanggapi hal itu, Ketua Panitia Bupati Cup 2025, Febriyanto Mardain, menegaskan seluruh prosedur sudah dijalankan sesuai regulasi yang berlaku.

Teman-teman Buntulia memang melayangkan surat protes, dan kami disposisi ke Askab PSSI serta Panitia Disiplin (Pandis). Mereka sudah melakukan pemeriksaan termasuk mengundang perangkat pertandingan. Bahkan video yang beredar sudah kami cek detail. Saya sendiri sudah tanyakan kepada wasit Marwan, apakah saat itu ada kartu kuning keluar, dan jawabannya tidak,” jelas Febriyanto.

Koordinator Pandis, Hendriyanto Mahmud, turut menambahkan bahwa pihaknya telah bekerja sesuai mekanisme.

Kami bahkan sudah memeriksa wasit utama empat kali. Jawabannya tetap sama: tidak ada kartu kuning yang dikeluarkan saat laga Duhiadaa melawan Presma Marisa,” katanya.

Aksi protes ini dipicu dugaan bahwa panitia mengabaikan status akumulasi kartu salah satu pemain Presma Marisa yang sebelumnya berlaga melawan Duhiadaa. Meski dituding tidak adil, panitia menegaskan keputusan penolakan protes PS Buntulia sudah melalui mekanisme disiplin dan didasarkan pada bukti pertandingan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *