SUARAPOST.ID – Suasana memanas mewarnai aksi unjuk rasa masyarakat dan official PS Buntulia di Stadion 25 Februari, Marisa, Pohuwato, Minggu (7/8/2025). Pernyataan mengejutkan datang dari salah seorang official tim, Iswan Gau, yang menuding adanya praktik mafia bola dalam pelaksanaan Bupati Cup 2025.
Dalam orasinya, Iswan secara terbuka menyebut ada oknum panitia hingga perangkat pertandingan yang diduga terlibat dalam permainan kotor dan merusak sportivitas sepak bola daerah.
“Saya sudah mencium ada panitia yang main mafia bola. Karena saya sudah lama pegang bola, pak, jadi saya tahu kalau ada yang main. Bahkan ada juga wasit yang ikut bermain,” tegas Iswan, di hadapan Ketua Askab PSSI Pohuwato, Nasir Giasi, serta Ketua Panitia Bupati Cup 2025, Febriyanto Mardain, yang turut hadir.
Tak hanya itu, Iswan juga mempertanyakan hilangnya tayangan live streaming pertandingan Dihiadaa FC melawan Presma Marisa di media sosial. Menurutnya, penghapusan tersebut semakin menimbulkan tanda tanya.
“Saya cek satu hari di Facebook dan TikTok, hanya live streaming itu yang dihapus. Jangan begitu, kita sama-sama menghidupkan olahraga dan menjunjung tinggi sportivitas. Kalau dibiarkan, akan tumbuh mafia-mafia bola di Pohuwato. Dan kalau ada yang bertanya, saya siap menyebutkan,” lanjutnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Askab PSSI Pohuwato, Nasir Giasi, menegaskan tidak akan tinggal diam jika benar ada perangkat pertandingan yang bermain curang. Ia memastikan sanksi tegas akan dijatuhkan.
“Askab tidak segan-segan mencabut lisensi wasit jika terbukti menjadi mafia bola pada pelaksanaan Bupati Cup ini. Saat ini masih kami selidiki, kami tidak akan diam. Panitia dan Pandis juga tidak akan berhenti sampai di sini,” tegas Nasir.
Ia menambahkan, pihaknya akan melibatkan Komisi Disiplin Wasit dan Panitia Disiplin untuk mengusut dugaan pelanggaran tersebut. Jika terbukti, kata Nasir, kewenangannya sebagai Ketua Askab akan digunakan untuk berkoordinasi dengan Asprov PSSI dalam menjatuhkan sanksi berat.
“Ketika itu terbukti, maka saya sebagai Ketua Askab akan mengkomunikasikan kepada Asprov PSSI agar lisensi dicabut dan yang bersangkutan diberhentikan dari dunia perwasitan di Pohuwato,” tandasnya.