
SUARAPOST.ID – Ketua Panitia Khusus (Pansus) DPRD Pohuwato, Nasir Giasi, memaparkan sejumlah poin dalam laporan Pansus pada rapat paripurna ke-21 pembicaraan tingkat II, yang dirangkaikan dengan penandatanganan berita acara persetujuan bersama atas Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pohuwato 2025–2030.
Rapat yang digelar Selasa (12/8/2025) itu dipimpin Ketua DPRD Pohuwato, Beni Nento, didampingi Wakil Ketua DPRD, Hamdi Alamri dan Delpan Yanjo. Hadir pula Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S Adam, jajaran anggota DPRD, serta pejabat daerah terkait.
Dalam laporannya, Nasir Giasi mengulas berbagai indikator strategis satu diantaranya yakni, angka prevalensi stunting di Kabupaten Pohuwato menunjukkan tren naik-turun selama empat tahun terakhir.
Berdasarkan data yang dibacakan Nasir Giasi, pada 2020 prevalensi tercatat 8,1%, melonjak tajam menjadi 34,6% pada 2021. Setahun kemudian, 2022, angka tersebut berhasil ditekan hingga 6,4%, namun kembali meningkat menjadi 18,4% pada 2023 dan sedikit turun ke 18,0% pada 2024.

Nasir Giasi menilai pencapaian ini sebenarnya sudah cukup baik, namun belum diimbangi dengan upaya mempertahankan angka rendah secara konsisten.
“Pencapaian ini sebenarnya sudah cukup baik, tetapi upaya mempertahankannya belum maksimal. Pansus mendorong pemerintah daerah bersama seluruh stakeholder menurunkan angka stunting di bawah 20%, sesuai standar WHO,” tegas Nasir.